Selasa, 06 Oktober 2015

Sistem operasi windows merupakan sistem operasi yang penggunanya sangat banyak di Indonesia. Penggunanya juga beragam, mulai dari pelajar, pegawai, dan lain-lain. Bahkan mulai dari orang-orang yang baru berbaur dengan dunia komputer sampai orang-orang yang sudah lama mengenal komputer.

Pembajakan sendiri tidaklah tanpa alasan. Pembajakan tidak terjadi hanya karena penggunanya saja, tetapi juga disebabkan oleh faktor yang lain. Berikut ini kami berikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembajakan:
1. Mahalnya harga lisensi. Seperti yang kita bahwa sistem operasi windows merupakan sistem operasi berbayar yang harga lisensinya dapat dibilang cukup mahal. Sebagai gambaran, harga lisensi Windows 10 Home adalah $119. Belum lagi kurs dolar yang hampir mencapai 15.000 rupiah.
2. Mudahnya melakukan penyalinan data. Di zaman sekarang hampir semuanya bisa didownload di internet, tidak terkecuali sistem operasi Windows. Selain itu, penyalinan bisa juga dilakukan dengan cara mengcopy baik dari flash disk, harddisk, dan media lainnya.
3. Mudahnya melakukan pembajakan. Ketika mendownload sistem operasi di blog-blog biasanya kita sering melihat kata "crack". Crack biasanya digunakan untuk membajak sistem operasi maupun software. Bahkan di blog-blog tersebut lengkap dengan disediakan tutorialnya.
4. Belum meluasnya informasi mengenai kemungkinan solusi dengan memanfaatkan open source. Bahkan BSA (Business Software Alliance) sendiri cenderung belum pernah mempromosikan open source sebagai langkah untuk mengurangi pembajakan di Indonesia.
 Terdapat suatu fakta yang mengejutkan yaitu banyaknya user yang menggunakan sistem operasi windows "bajakan". Menyadari maraknya pembajakan di Indonesia yang begitu luar biasa persentasenya, Microsoft masih terus berusaha untuk meyakinkan dan menggunakan berbagai upaya bahkan ada yang melalui ranah hukum bagi para pengguna Windows untuk membayar lisensi. Di Indonesia sendiri tergolong negara yang "mengganggu" Microsoft karena persentase pembajakan melampaui persentase yang tidak terbayangkan. Kami mendapat informasi dari sebuah blog bahwa, CEO Microsoft Indonesia yaitu bapak Andreas Diantoro berkata dalam suatu pernyataan bahwa 97% pengguna komputer lokal menjalankan OS Windows, tapi sayangnya 86% persen di antaranya adalah versi bajakan. Jadi dari 5 juta komputer yang terjual di Indonesia pada tahun 2012, hanya 550,000 di antaranya menggunakan lisensi berbayar, sisanya 4.3 juta menggunakan versi bajakan.

Untuk menanggapi fakta yang sangat menyedihkan ini, sebagai seorang pengguna komputer yang baik sudah seharusnya kita menghargai karya intelektual Microsoft ini dengan membayar lisensi resmi dengan membelinya. Walaupun mungkin banyak orang yang menganggapnya sebagai barang yang mahal, tapi harga tersebut masih masuk akal mengingat bahwa sistem operasi tidaklah mudah untuk dibuat dan juga melihat kelebihan-kelebihan Windows dengan sistem operasi yang lain. Setidaknya mulai serakang mari kita menabung agar dapat membeli lisensi Windows yang original. Seperti kata pepatah bahwa sedikit demi sekidit lama-lama menjadi bukit, jadi walaupun menabung cuma sedikit, suatu saat nanti pasti akan sanggup untuk membayar lisensi tersebut. Tapi kalau masih terasa "berat" membeli lisensi tersebut, kita masih bisa menggunakan cara yang legal yaitu dengan menggunakan sistem operasi open source, seperti Linux misalnya.

0 komentar:

Posting Komentar